Kamis, 01 November 2018

Sejarah pondok pesantren darul hikmah soncolela kota bima-Ahyadin


Danugrahi Handayani Emas
Alm .TGH. Abdurrahman Idris (Tuan Imam)

Edisi 125, Tgl, 1-15 Mei 2006 BIDIK Mata Hati Rakyat NTB

Dikalangan ummat Islam, Alm dikenal sebagai seorang ulama yang teguh dalam pendirian dan Prinsip. Kalau persoalan sudah menyangkut prinsip maka ia berdiri atasnya. Teguh dan kokoh atas yang diyakininya.

Perlu masa yang panjang untuk dapat melahirkan ulama seperti TGH. Abdurrahman Idris (Tuan Imam). Kepergiannya untuk menghadap Ilahi Rabbi 14 tahun yang telah lalu tepatnya 14 Juli 1991 menerbitkan rasa haru mendalam.

Ulama besar yang lahir 1 Agustus 1910 dari keluarga petani yang ta’at menjalankan ajaran Islam. Sepanjang hidupnya dihabiskan untuk berkhidmat di tengah ummat. Sampai Allah memanggilnya, Tuan Imam masih memegang peranan penting di dunia pendidikan yang dirintisnya.

Perjalanan panjang ulama besar yang juga tokoh pendiri lembaga pendidikan Darul Hikmah sekaligus sebagai pendidik para kader ulama ini, bukan saja di daerah kelahiranya di Bima akan tetapi ia juga sebagai  tenaga mengajar di Masjidil Haram Makkah. Selama berada di tanah Arab Makkah Al Mukarramah, Tuan Imam diberikan tugas untuk mengajar ratusan murid. Salah satu muridnya oleh kerajaan Arab Saudi di tugaskan sebagai Duta Besar di Indonesia Syekh Muhammad Said Abeherawi. Ketika H. Munawir Sadjali menjadi Meteri Agama Pada tahun 1938 – 1941 Tuan Imam dipercayakan oleh pemerintah Arab Saudi sebagai pengajar di Masjidil Haram di Mekkah dengan sarat penugasan yang ditanda tangani oleh Raisul Qudha Syekh Abdullah bin Hasan. Surat penugasan No. 65 tgl, 29 Sya’ban 1357 H.

Pada kesempatan yang sama TGH. Abdurrahman Idris juga di tugaskan sebagai pengajar pada Darul Ulum Addiniyah Makkah Al Mukarramah tahun 1938 – 1941 dengan surat penungasan oleh Directur Darul Ulum Addiniyah tahun 1960 H bertempatan dengan 12 Januari 1938.

Setelah sekian lama di Mekkah, Alm TGH. Abdurrahman Idris (Tuan Imam) kembali ketanah leluhurnya di Bima Kembalinya seorang Ulama besar Bima ini atas permintaan Raja Bima Waktu itu Sri Sultan Muhammad Salahuddin.

Oleh Raja Bima, Alm diberi tugas sebagai pengajar Darul Ulum Bima tahun 1942 dengan Bisluit (SK, sekarang) Sri Sultan Bima nomor : 2/7/1944. Pada saat yang bersamaan Alm. TGH. Abdurrahman Idris ditugaskan pula Sri Sultan Bima sebagai Imam Kerajaan Bima sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Hukum Syara’ Kerajaan Bima pada tahun 1945 – 1952 dengan Bisluit Sri Sultan Bima nomor : 12/1946 tgl, 14 Februari 1946.

Disamping itu Alm juga oleh Raja Bima ditugaskan sebagai Dewan Pemerintah sebagai penasehat hukum agama Islam dengan Bisluit kerajaan Bima Dompu nomor : 13/1947 tgl, 18 Februari 1957. Pada tahun 1946, ketika gejolak perang, Alm. Dipercayakan oleh Sri Sultan Bima Muhammad Salahuddin untuk memimpin do’a keselamatan bagi Republik Indonesia pada upacara pernyataan berdiri dibelakang Republik Indonesia yang dilaksanakan di lapangan Pahlawan raba.
dengan dipelopori oleh Dokter Sujimun Kemudian pada tahun 1950 – 1954 dipercayakan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sawpraja Bima nomor 27/1950 tgl 3 April 1950.

Almarhum juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Islam TK I NTB dengan SK ketua MUI/TK/I/NTB nomor : 18/MU/NTB/1983 tgl 26 April 1983. Juga menjadi ketua Umum Majelis Ulama Daerah Bima tahun 1983. Disamping itu Almarhum juga dipercayakan sebagai Directur Pendidikan Kader Ulama 1985.

Sejak tahun 1967 Alm TGH Abdurrahman Idris menjadi Ketua Yayasan Pesantren Darul Hikmah Bima sebagai menjadi mimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah Bima sampai sekarang. Beberapa Madrasah Darul Hikmah yang didirikan Almarhum sampai saat ini masih aktif dan tersebar di beberapa Kacamatan di Kota Bima dan Kabupaten Bima.

Semasa hidupnya Alm tidak pilih-pilih medan yang dimasukinya. Ia hanya memilih hidup sebagai seorangrijal khairu ummat(ulama pemimpin ummat) yang lahir dari pesantren.Rentetan kegiatan Alm. Tuan Imam hanya sepenggal saja dari sekian banyak kegiatannya semasa hidup, Kini Alm telah istrahat panjang panjang di hariban Ilahi.Tentu saja, Anugerah yang diberikan pemerintah terhadap Alm Tuan Imam ini disambut baik masyarakat Bima umumnya.

Diriliskembalioleh : ahyadin alumni ppdh tahun 2016
(Sumber:Edisi 125, Tgl, 1-15 Mei 2006. BIDIK Mata Hati Rakyat NTB)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar